Alat Mengapit
-
-
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan rumah betang masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
Dayak Kanayatn;
Radakng Dalam Kehidupan Orang Dayak Kanayatn
Tulisan ini difokuskan pada kehidupan orang Dayak Kanayatn dalam lingkungan tempat tinggal mereka yang disebut “Radakng” (rumah panjang/rumah adat). Dalam radakng terjadi proses sosialisasi yang unik dan menarik untuk diketahui, dipahamai dan dianalisa, karena:
- Radakng merupakan bentuk persekutuan hidup (sosial sistem) yang mencakup seluruh aktivitas kehidupan suku, baik yang bersifat sosial kemasyarakatan maupun yang bersifat keagamaan dan serimonial lainnya.
- Alat pemersatu dalam memelihara dan membina solidaritas suku.
- Suatu bentuk/model bagi setiap orang Dayak Kanayatn untuk merealisasikan eksistensinya.
- Wadah yang tepat untuk mengembangkan potensi budaya (sebagai “centre for Dayak creatuion, arts, and insfiration”) yang menunjukan tingginya nilai kehidupan mereka.
Mengingat literatur mengenai hal ini masih terbatas, maka penulis menlakukan pengamatan dan mencari pengalaman secara langsung melalui percakapan-percakapan dan wawancara-wawancara dengan para tokoh masyarakat setempat. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengungkapkan dan menggambarkan faktor-faktor daminan yang menopang solidaritas, sistem kekeluargaan, adat istiadat, kepercayaan dan sistem pendidikan yang berlangsung di dalam radakng.
Untuk memperbandingkan akan dipakai teori Durkheim, tentang “the division of labour and society” yang berhubungan dengan solidaritas sosial. Menurut Durkheim ada dua macam bentuk solidaritas sosial, yaitu; solidaritas mekanis dalam masyarakat tradisional dan Solidaritas organisasi dalam masyarakat maju.
Durkheim beranggapan bahwa moral dapat menghasilkan solidaritas sosial. Sedangkan solidaritas mekanis dalam masyarakat tradisional didasarkan pada prinsip kesamaan dan kebersamaan yang disebut “colelective conscience” yang meliputi; keparcayaan, perasaan, dan sentimen umum dalam kelompok sosial, sebagai pengikat yang dapat mempersatukan.
Bagi orang Dayak Kanayatn, teori Durkheim dapat diterapkan dalam kehidupan radakng, sebab perkembangan kebudayaan suku Dayak Kanayatn bersumber dari kehidupan mereka dalam radakng tersebut, dimana solidaritas sosial atau kekeluargaan dan perannya sangat menonjol. Dan adat istiadat, yang merupakan sumber segala aturan dan tata hukum, sebagai alat pengikat dalam kehidupan radakng yang ada hubungannya dengan struktur religius mereka. Ini terlihat dari beberapa contoh upacara dalam sistem perladangan, upacara perkawinan, kelahiran, kematian dan lain sebagainya.
Dan akhirnya, tulisan ini bertolak dari anggapan dasar yang menyatakan bahwa solidaritas sosial radakng masih sangat dominan diwujudkan dalam berbagai bentuk kehidupan bersama, walaupun secara fisik radakng sudah hampir musnah.
Sebagai sampel dari radakng atau rumah panjang penulis ambil dari sebuah radakng di Desa Sahapm, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Pontianak (sekarang Kab.Landak) yang merupakan salah satu rumah panjang (radakng dari Dayak Kanayatn).
Rumah adat atau radakng berbentuk rumah panggung yang memiliki ciri khas yang ditampilkan dari bentuk atap dan dekorasi perlengkapannya. Bentuk fisiknya berukuran ;
Panjang ; 103 meter
Lebar ; 12 meter
Luas serambi ; 5.1 meter
Tinggi dek ; 2.5 meter
Bangunan tersebut mempunyai beberapa bagian yang terdiri;
- Tangga naik (tang’ naik)
- Pante
- Serambi
- Sami’atau ruang tamu
- Kamar keuarga atau bilik
- Dapur
- Jungkar
*Dihi Dilen* Buku Mencermati Dayak Kanayatn, hal; 39. editor; Nico AP, Vincentius.J. Kt.Pengantar; Stepanus.D. Diterbitkan; Institut Dayakologi
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan rumah tunggal masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan berupa pondok atau penginapan sementara masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
-
-
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan Jurung masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan menara pengawas masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak)
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan makam masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan sanding pengawas masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
-
Tentang konsep, filosofi, bentuk dan ruang) bangunan tempat istirahat tidak permanen masyarakat suku dayak tersebut (dalam perspektif pengetahuan suku dayak).
-
-
-
-
Tentang ritual adat yang dilakukan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang aturan, tata cara, pantangan dll yang dilakukan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
-
Tentang pola kerja yang dilakukan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang notasi dan ukuran yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
-
-
Tentang alat memotong bahan bangunan yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang alat membelah bahan bangunan yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang alat menghaluskan bahan bangunan yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang alat melobangi/memahat bahan bangunan yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang alat memukul bahan bangunan yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang alat mengangkut bahan bangunan yang digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan, terutama bahan bangunan yang berat dan besar.
-
Tentang alat ukur yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang alat mengapit yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam mengolah buah dan tumbuhan.
Dayak Jalai;
Kegiatan mengupas dan mengapit tebu untuk mengambil air nya
-
-
-
-
Tentang jenis-jenis batang kayu/pohon yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan struktur serta fungsinya didalam struktur bangunan yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang jenis-jenis daun kayu/pohon yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan struktur serta fungsinya didalam struktur bangunan yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang jenis-jenis kulit kayu/pohon yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan struktur serta fungsinya didalam struktur bangunan yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang jenis-jenis kayu kayu/pohon yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan struktur serta fungsinya didalam struktur bangunan yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
-
Tentang batu yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan struktur serta fungsinya didalam struktur bangunan yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
Tentang bahan-bahan dari besi yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan struktur serta fungsinya didalam struktur bangunan yang biasa digunakan Masyarakat Suku Dayak dalam membangun atau mendirikan bangunan.
-
-