Tanda-Tanda Dari Matahari
-
-
Pengetahuan Masyarakat Dayak Sebagai Alternatif.
Melihat lajunya kerusakan lingkungan, terutama ekosistem hutan tropik akhir‑akhir ini dan permasalahan yang terus dihadapi oleh masyarakat lokal, perlu perubahan radikal dalam pengelolaan sumber daya hutan di Indonesia. Sudah saatnya kita mulai mempertanyakan cara pandang melihat hutan sebagai "tambang emas hijau", paradigma pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi, pengambilan keputusan yang terpusat dan tidak transparan, serta pengagungan teknologi dan ilmu. pengetahuan "modern" dari Barat. Contoh bahwa pengelolaan hutan di Indonesia didominasi oleh ilmu pengetahuan "modern" tampak dalam klasifikasi penggunaan hutan dan pendekatan yang sangat sektoral (adanya dua Departemen, Kehutan dan Pertanian, yang mengelola sumber daya yang tumpang tindih).
Teknologi asli sebenarnya telah berkembang dalam kurun waktu yang lama. Dan fakta menunjukkan peranan teknologi serta pengetahuan asli dalam pengelolaan sumber daya secara lestari. Teknologi yang dikembangkan masyarakat kita selama berabad‑abad seperti sistem tumpang sari dan pengembangan tanaman pekarangan di Jawa, yang kemudian diteliti oleh ilmuwan Belanda, pada akhirnya kembali lagi ke Jawa sebagai program pengembangan pengelolaan hutan bersama masyarakat dalam "bungkus" teori agroforestry. Dalam perkembangan praktek perladangan masyarakat Dayak Kenyah di Apo Kayan juga ada pola agroforestry asli (Kartawinata, 1984; Cofler, 1983).
Teknologi asli sebenarnya juga tidak hanya terbatas pada pemanfaatan subsistem, tetapi lebih dari itu dapat dilihat sebagai sumber pengembangan teknologi pengelolaan hutan di Kalimantan yang luas. Pola perladangan masyarakat Dayak Kenyah yang mengikuti dinamika suksesi hutan sekunder sangat mirip dengan teori Sistem Gap yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kehutanan di Banjarbaru, Kalsel dan juga di Amerika Latin. Teori Sistem Gap sendiri meskipun masih dalam tingkat perdebatan, mulai dilihat sebagai salah satu afternatif pengganti atau pelengkap dari Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia. Keunggulan lain dari berbagai teknologi asli masyarakat Dayak dalam pengelolaan sumber daya alam adalah adanya pola‑pola pemanfaatan yang tergantung pada banyaknya sumber, baik kayu maupun non‑kayu sehingga tidak menimbulkan tekanan pada salah satu spesies tertentu. .............> Sumber; Buku Kebudayaan Dayak Aktual dan Transformasi. Halaman; 65-66.
-
-
Tentang Orang Dayak juga mempraktekkan sistem perladangan sebagai pertanian utama, kegitan perladangan ini masih tetap dipraktekkan hampir semua Orang Dayak di Kalimantan sebagai mata pencarian utama untuk menopang kebutuhan akan beras dan bahan konsumsi lainnya. Kegiatan Berladang tersebut dapat dilihat dari sistem berladang.
-
Dayak Jalai; Lingkaran Kegiatan Berladang. pada Buku Dayak Jalai di persimpangan jalan, hal. 35
-
Tentang proses, cara, kegiatan yang dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa menebas semak semak dan pohon pohon kecil, baik berupa; cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya, dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang berupa menebang pohon pohon besar, mengeringkan pohon pohon yg sudah ditebang dan membersihkan/membuat pembatas ladang, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa membakar pohon pohon diladang yang sudah kering, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa menaman benih tanaman (padi, sayur, dll), baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa merawat ladang membuang tanaman parasit di ladang (rumput, tanaman liar, dll), baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa panen (padi), baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa membersihkan hasil panen dan menyimpan ke dalam lumbung (padi), baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam (angin, bintang, cuaca dan pohon) sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya.dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
-
Tentang jenis-jenis/macam-macam Tanaman Padi yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
Dayak Kanayatn; Tradisi Perladangan Dayak Kanayatn Binua Kaca'
-
Tentang jenis-jenis/macam-macam Buah dan Sayuran yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang jenis-jenis/macam-macam Umbi-Umbian yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang jenis-jenis/macam-macam Biji-Bijian yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang jenis-jenis/macam-macam Tebu yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
-
-
-
Tentang proses kegiatan Orang Dayak dalam hal membuat kebun yang ditanami tanaman keras dari awal masa tanam (membuka lahan dan menanam) sampai dengan masa perawatan dan masa panen, dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang pengetahuan local Orang Dayak dalam menanam pohon/tanaman untuk kebun, kegiatan menanam tanaman di kebun tersebut.
-
Tentang pengetahuan local Orang Dayak dalam merawat pohon/tanaman di kebun, kegiatan menanam tanaman di kebun tersebut.
-
Tentang pengetahuan local Orang Dayak dalam memanen hasil kebun.
-
-
-
Tentang jenis jenis/macam macam Tanaman Produksi yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang jenis jenis/macam macam Tanaman Buah-buahan yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
Tentang jenis jenis/macam macam Tanaman Buah-buahan yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local.
-
-
-
Dahas Dakar, Tembawang, Pelaman, Mankg, Lepuun, dll;
Dayak Jalai; Ladang dan hutan di Bukit Sigaraman Dahas Tumanang Kabupaten Ketapang
Pengelolaan Dahas, dilakukan secara turun temurun. Pewarisan langsung kepada anak. Apabila orangtua sudah meninggal maka tugas pembagian diserahkan kepada anak pertama. Melalui musyawarah keluarga dibagi-bagi kepada saudara lainya. Hak kepemilikan dahas ini juga diatur dengan hukum adat. Kearifan local dalam pengelolaan dahas diwariskan dari generasi ke generasi melalui praktek langsung dimana anak-anak diajarkan keterampilan hidup sehari-hari oleh orangtuanya. Dahas merupakan pusat atau sumber kehidupan. Segala usaha untuk keberlangsungan hidup keluarga dari generasi ke generasi.
Peta 1. Kawasan Adat Tembawang Tampun Juah seluas 225,76 ha
Terletak di Wilayah Adat Kampung Segumon
Berdasarkan peta kawasan adat Tembawang Tampun Juah seluas 225, 76 ha tersebut, tata guna dan kelolanya adalah untuk karet seluas 161, 14 ha, sawah 19, 60 ha, hutan/pohon buah (tembawang) seluas 18,81 ha dan kebun sawit seluas 26, 21 ha. Selain itu, seluruh wilayah tersebut sudah dikelola dan dimanfaatkan atas nama kepemilikan pribadi warga Segumon. Untuk itu, pada Maret 2018 masyarakat adat Segumon melakukan musyawarah bersama tentang penata kelolaan kawasan adat Tembawang Tampun Juah yang secara khusus menetapkan seluruh kepemilikan pribadi dalam kawasan Tembawang Tampun Juah menjadi milik bersama (komunal) seluruh masyarakat adat Dayak khususnya yang berasal dari Tampun Juah. Sementara itu, pemilik dan pengelola tanah/lahan sebelumnya tetap memiliki akses tapi sebatas sebagai pengelola bukan pemilik. Selengkapnya ada dalam lampiran kesepakatan masyarakat adat Kampung Segumon di bawah ini... Hal 50 Buku Tampun Juah
-
-
-
-
-
Tentang Orang Dayak juga memiliki aktivitas berternak/memelihara hewan ternak, kegiatan berternak ini masih tetap dipraktekkan hampir semua Orang Dayak di Kalimantan sebagai salah satu sumber mata pencarian untuk menopang kebutuhan hidup dan bahan konsumsi lainnya.
-
Tentang Orang Dayak juga memiliki pengetahuan lokal dalam hal mengidentifikasi hewan tenak dalam mengetahu kepemilikan dari hewan ternak tersebut.
-
Tentang pengetahuan lokal Orang Dayak dalam mengembangbiakan hewan ternak.
-
Tentang pengetahuan lokal Orang Dayak dalam merawat/membesarkan hewan ternak.
-
Tentang pengetahuan lokal Orang Dayak dalam memanen hewan ternak, kegiatan tersebut.
-
-
Tentang jenis jenis/macam macam hewan ternak yang biasa diternakan oleh Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari hewan ternak tersebut, cara berternak, fungsi/kegunaan dan perawatannya dalam perspektif pengetahuan local.
-
-
-
Tentang jenis jenis/macam macam hewan (hutan) di darat dan di pohon yang biasa diburu oleh Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari hewan buruan tersebut, cara memburunya, fungsi dan kegunaannya.
a. Jenis Hewan Buruan di Darat;
1. Rusa
2. Babi Hutan
3. Landak
4. Pelanduk / Kancil
5. Biawak
6. dst
b. Jenis Hewan Buruan di Pohon;
1. Tupai
2. Burung
-
Tentang pengetahuan local kegiatan berburu hewan di hutan oleh Orang Dayak (hewan di darat dan hewan di pohon).
-
-
Tentang pengetahuan local senjata yang digunakan berburu hewan di hutan oleh Orang Dayak.
-
Tentang pengetahuan local menggunakan perangkap yang digunakan berburu hewan di hutan oleh Orang Dayak.
-
-
-
-
Tentang jenis jenis/macam macam hewan di air (sungai dan danau) yang biasa ditangkap oleh Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari hewan buruan tersebut, cara memburunya, fungsi dan kegunaannya.
-
Tentang pengetahuan local kegiatan mengkap hewan di air oleh Orang Dayak.
-
-
Tentang pengetahuan local senjata yang digunakan menangkap hewan di air oleh Orang Dayak.
-
Tentang pengetahuan local menggunakan perangkap yang digunakan mengkap hewan di air oleh Orang Dayak.
-
-
-
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi sebagai obat obatan dan bumbu oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
Dayak Kanayatn;
Aneka Tanaman untuk Obat-obatan; warga mengenal dengan baik tanaman dan tumbuhan baik yang ditanam maupun yang hidup secara alamiah di hutan belantara dan tumbih disekitar rumah warga yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan obat-obatan. Tanaman dan tumbuhan tersebut terdiri dari;
a. Disekitar rumah dan pekarangan seperti; Karake (sirih), paya' jalu (rumput-rumputan), dautn nangka belanda, dautn cabe, dautn labatn tonsan, buah kunyit, dautn merah ati. dll
b. Disekitar hutan; Dongo, kulit batakng sarikatn (kulit pohon langsat), akar padakng (akar ilalang), maringkabo, dlll
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi sebagai bahan dan media ritual adat oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Aneka Tanam Tumbuh Untuk di Komsumsi;
Warga juga mengenal dengan tumbuh alam yang dapat dikomsumsi yang tumbuh secara alamiah di sekitar hutan. Beberapa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan warga untuk bahan konsumsi antara lain, seperti; umut apikng, rabukng tarekng-munti-gare-batukng, daukng ansepakng, bador, umut kebak, tepo, umut roa, tabu jantok, jantok pisang, lamidikng, paku, kuribakng, ubi tamawikng, daukng ubi, antimun, marutu, tarong, tarong pipit, dll.
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa buah buahan di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa pucuk atau daun muda di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa Batang yang masih muda atau humbut di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa akar-akaran di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa umbi-umbian di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa jamur-jamuran di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
-
Tentang jenis jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang beracun dan tidak untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
-
Tentang aktivitas mencari madu lebah di hutan oleh Orang Dayak, baik berupa cara mengambilnya, syarat, ritual dan kegunaannya.
-
-
Tentang jenis jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang digunakan untuk bahan dasar kerajinan tangan, peralatan dsb oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya.
-
Tentang jenis jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang digunakan untuk bahan dasar untuk membuat bangunan dan sebagainya oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya dalam bangunan sebagai apa.
-
-
-
Pengetahuan Masyarakat Dayak: Antara Ada dan Tiada;
Turun‑temurun masyarakat Dayak mengelola sumber daya hutan di sini, dan tidak pernah terjadi bencana kebakaran seperti di tahun 1982‑1983. Untuk mendukung asumsi ini memang perlu peta satelit kondisi hutan dimasa lalu serta studi komprehensif yang melihat perbedaan kondisi ini sebelum dan sesudah eksploitasi hutan secara besar‑besaran. Namun secara sepotong‑sepotong hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa peneliti dan banyak pengakuan dari yang mendukung dari warga masyarakat. Beberapa studi menemukan tingginya aspek pelestarian lingkungan dari praktek pengelolaan sumber daya alam lokal pada beberapa kelompok masyarakat, seperti halnya di Apo Kayan, Bentian Besar dan Kerayan di Kalimantan Timur. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita mulai menengok kembali praktek‑praktek ini secara objektif. ...........> Sumber; Buku Kebudayaan Dayak Aktual dan Transformasi. Halaman; 62-64 "Pengolahan Hasil Alam Dan Pertanian"
Dayak Jalai; Pengelolaan sumber daya alam;
Masyarakat Dayak Jalai yang berada di Desa Tanggerang telah mengenal sistim pelestarian sumber daya alam di sekitarnya dan menjadi tradisi yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemanfaatan dan pelestrian sumber daya alam, orang Dayak Jalai telah mengenal sistem ladang, rimbaq, tempat keramat, dan pekampungan.;
1. Rasap
Sebelum membuka ladang utama (lakau), jika dianggap perlu, orang Dayak Jalai biasanya membuka ladang kecil yang luasnya berkisar antara ½ - ¾ hektar yang disebut rasap. ..............>
2. Pesapatan atau pererapat atau pesopingan adalah; hutan dinatara lakau mudaq dan lakau yang sedang dogarap yang berfungsi sebagai hutan cadangan. Luasnya sekitar 25-20 meter diantara lakau mudaq dan lakau baru. Fungsinya sebagai cadangan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan akan kayu dan keperluan lainnya di alakau yang baru seperti bahan untuk membuat pondok, pagar, kandang ternak dan lainnya.
3. Lakau atau ladang; merupakan kegiatan ekonomi yang paling sentral karena dari ladanglah (belakau behumaq betanam betumbuh) semua bentuk pengelolaan kawasan berawal. Kebun karet, kebun buah-buahan, pedahasan, sampai pada komunitas baru yang terbentuk semuanya berawal dari sebuah lakau. Dalam membuka lahan untuk lakau, suku Dayak Jalai berpegang pada hukum adat dan tradisi yang berlaku. Hukum adat tersebut diatur sebagai berikut: ............>
4. Sawah (payaq atau leladak); Pengertian sawah (payaq/leladaq) pada masyarakat Dayak Jalai berbeda dengan sawah seperti yang ada di Pulau Jawa. Payaq tidak mengenal penggunaan zat kimia dan pengerjaannyapun dilakukan secara manual. Proses pengerjaan sebuah payaq biasanya dimulai dengan menabas, mencucul, memancah/memapat (memotongi rumput-rumputan atau belukar sisa pembakaran) dan meabur (menabur benih padi) atau menandur (menanam benis padi yang sudah disemaikan terlebih dahulu).
Payaq letaknya bisa terpisah sama sekali dari lakau atau bersatu dengan sebuah lakau jika lakau tersebut kebetulan berada di dataran rendah dan terdapat sebuah payaq di dekatnya. ............>
5. Kabun pesasaq adalah segala jenis kebun yang ditanami dengan tanaman keras selain buah-buahan. Termasuk di dalamnya adalah kebun karet, kebun rotan, kebun kopi dlsb.
6. Kampung buah; adalah kawasan yang berisi berbagai jenis pohon buah-buahan peninggalan generasi sebelumnya. Kawasan ini dilindungi oleh adat sebab selain berisi berbagai jenis pohon buah-buahan, kawasan ini juga merupakan tempat hidup bermacam-macam jenis tumbuhan lainnya serta berbagai jenis binatang. Selain itu juga karena hutan ini biasanya berada di hulu sungai dan dibukit-bukit maka hutan ini juga berfungsi untuk menahan air.
Kampung buah adalah kawasan yang dilindungi, karena itu masyarakat tidak boleh menggunakannya untuk areal ladang. Pada saat sekarang, dimana kampung buah semakin langka, bahkan menebang pohon buah milik pribadi juga ada sanksi adatnya.
7. Tempat keramat; merupakan tempat yang dipercayai sebagai tempat yang suci. Di tempat ini masyarakat Dayak Jalai biasanya berhubungan dengan Duataq (Penguasa langit dan bumi) dan arwah-arwah nenek moyang. Kawasan ini biasanya ditunjukkan dengan adanya tempat meletakkan berbagai persembahan yang terbuat dari bambu yang disebut rerumahan ancak.
Tempat keramat ini juga termasuk kawasan adat yang dilindungi oleh masyarakat, karena itu tempat ini tidak boleh dijadikan areal ladang atau diambil kayunya. Bila ada anggota masyarakat yang berani merusak kawasan tersebut maka ia akan dikenakan denda hukum adat yang berat. Selain itu, dipercayai juga bagi anggota masyarakat yang berani mengganggu kawasan ini akan mendapatkan malapetaka seperti sakit atau bahkan mati. Oleh sebab itu, dalam membakar ladang misalnya, masyarakat akan berusaha sekuat tenaga agar api tidak sampai merembet dan memusnaskah kebun dan tempat keramat mereka.....................>
8. Pedahasan adalah; sebuah kawasan yang ditumbuhi berjenis-jenis pohon buah-buahan dan pohon-pohon lainnya yang bermanfaat. Pedahasan merupakan kawasan independen milik salah satu warga kampung yang menjadi pusat kegiatan ekonomi pemiliknya. Karena itu, pedahasan biasanya menjadi tempat pemukiman kedua bagi sebuah keluarga di kampung sehingga di pedahasan terdapat pula rumah semi permanen yang didirikan untuk tempat bermalam bila keluarga yang bersangkutan terpaksa harus menginap di dekat ladangnya. Karena pedahasan merupakan tempat pemukiman alternatif, maka biasanya binatang-binatang peliharaan juga terdapat di pedahasan termasuk kolam ikan serta kabun karet yang ditanam dari bekas ladang tahun-tahun sebelumnya......................> Sumber; Buku DAYAK JALAI di persimpangan jalan. Halaman; 190-196
-
-
Tentang teknik dan pengetahuan local Orang Dayak dalam pengolahan makanan yang berfungsi untuk disimpan dalam jangka waktu lama (pengawetan).
-
-
Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam pengolahan bahan makanan & minuman yang dikonsumsi sehari hari oleh Orang Dayak.
-
Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam pengolahan bahan makanan & minuman yang hanya dikonsumsi diwaktu waktu tertentu/khusus mis; acara adat, dll oleh Orang Dayak.
-
-
-
Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam pengolahan hasil kebun dan hasil alam sebagai bagian dari sumber penghasilan maupun untuk digunakan sendiri guna keperluan yg lain oleh Orang Dayak.
-
-
-
Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam melihat/membaca perubahan, tanda tanda yang muncul di tubuh manusia yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit dikalangan Orang Dayak.
-
Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam melihat/membaca perubahan, tanda tanda yang muncul di tubuh manusia yang berhubungan dengan religi/kepercayaan dan alam sekitar (hutan,tanah, air) dikalangan Orang Dayak.
-
Tentang nama, fungsi dan nilai kepercayaan/religi dari bagian bagian/organ di tubuh manusia oleh Orang Dayak.
-
Tentang pertumbuhan manusia dari lahir sampai meninggal, fase/masa/peristiwa penting dalam pertumbuhan usia manusia yang dikenal oleh Orang Dayak.
-
-
-
Tentang tanda-tanda dari hewan baik hewan liar maupun hewan peliharaan, tanda bisa berupa kehadiran/kedatangan, bunyi/suara, tingkah laku, perubahan bentuk, dsb, dari hewan tersebut. Tanda-tanda dari hewan tersebut diyakini oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi dan komonikasi tentang akan terjadi sesuatu hal (baik buruk maupun bagus).
Dayak Kayong; Isyarat Tentang Kematian
Masyarakat Dayak Kayong mempercayai bahwa banyak isyarat yang berkenaan dengan kematian. Isyarat-isyarat itu bisa diketahui melalui bunyi-bunyian, perwujudan binatang, melalui mimpi, atau melihat yeyane(roh) orang yang sedang sakit keras.
Isyarat kematian yang dapat diketahui melalui perwujudan binatang di komunitas ini yang terkenal adalah penampakan dari bambe (kupu-kupu) rarong. Kupu-kupu jenis ini terbilang berukuran besar, warna sayapnya coklat, abu-abu, kuning dan hitam. Sementara motif sayapnya sangat mirip dengan ukiran-ukiran serimpak (naga untuk adat keamtian) Dayak Kayong.
Ketika jenis kupu-kupu ini hingap di rumah warga, maka di percaya dalam lingkungan warga tersebut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karenanya, untuk mengusir kupu-kupu ini tidaklahsembarangan, melainkan melalui ritual adat. Oleh dukun kampung, kupu-kupu tersebut akan ditangkap, dan diantarkan ke tempat yang dianggap keramat dekat kampung.
Melalui mimpi juga bisa diketahui kalau dalam keluarga tersebut akan ada kematian. Misalnya mimpi gigi tercabut, atau mimpi buang air kecil di tempat tidur. Biasanya, kalau mimpi seperti ini maka akan ada keluarga dekat yang meninggal. Mimpi keramaian dan menyanyi juga dipercaya sebagai isyarat akan terjadi kematian.
Isyarat berikutnya adalah mereka melihat yeyane dari orang yang sakit keras. Kalau yeyane berjalan menuju matahari terbit maka orang yang sakit tersebut bisa disembuhkan. Namun kalau posisi yeyane berjalan ke arah matahari terbenam maka orang yang sakit itu akan meninggal. Yeyane ini biasanya akan menemui keluarga dekat atau yang masih ada hubungan keluarga di kampung lain. Sumber Buku Dayak Kayong merajut kehidupan dalam adat. Hal...139-140.
-
Tentang tanda-tanda dari tanaman/tumbuhan baik tumbuhan di hutan maupun yg ditanam (ladang/kebun), tanda bisa berupa siklus alami tumbuhan (berbunga, berbuah, dll), perubahan fisik tumbuhan (batang, daun, akar, dll) dan sebagainya.. Tanda-tanda dari tumbuhan tersebut diyakini oleh masyarakat suku dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan (musim tanam, panen, dsb) dan akan terjadi sesuatu hal (baik buruk maupun bagus.
-
Tentang tanda-tanda dari kondisi cuaca dan lingkungan berupa temperature udara, kelembaban, angin dsb. Tanda bisa berupa perubahan suhu (udara), arah dan kecepatan angin dan sebagainya. Tanda tanda dari kondisi cuaca dan lingkungan tersebut diyakini oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan (musim tanam, panen, dsb) dan akan terjadi sesuatu hal (baik buruk maupun bagus).
-
Tentang tanda-tanda dari kondisi air dan tanah, tanda bisa berupa perubahan bentuk, warna, arus (air), kedalaman (sungai), dsb. Tanda-tanda dari kondisi air dan tanah tersebut diyakini oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan (musim berburu, tanam, panen, dsb), lokasi yang baik/buruk (bercocok tanam, berburu, dll) dan akan terjadi sesuatu hal (baik buruk maupun bagus).
-
-
-
Tentang tanda-tanda dari posisi bintang, waktu kemunculan dan lain-lain diyakini dan dijadikan pedoman Orang Dayak dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.
-
Tentang tanda-tanda dari posisi, bentuk dan intensitas cahaya matahari. Tanda-tanda dari benda langit tersebut oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan (musim berburu, tanam, panen, dsb), waktu yang baik/buruk (bercocok tanam, berburu, dll), sebagai kalender/pedoman waktu dan juga sebagai tanda-tanda akan terjadi sesuatu hal (baik buruk maupun bagus).
-
Tentang tanda-tanda dari posisi, bentuk dan intensitas cahaya dari bulan di langit pada malam hari. Tanda-tanda dari benda langit tersebut oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan (musim berburu, tanam, panen, dsb), waktu yang baik/buruk (bercocok tanam, berburu, dll), sebagai kalender/pedoman waktu dan juga sebagai tanda-tanda akan terjadi sesuatu hal (baik buruk maupun bagus).
-
-
Tentang Navigasi Dayak sebagai alat, tanda-tanda dan pedoman untuk petunjuk arah bagi Orang Dayak dalam melakukan perjalanan maupun menunjuk posisi lokasi tertentu.
-
Tentang Matematika Dayak sebagai alat dalam berhitung dan bilangan yang biasa digunakan Orang Dayak sehari-hari.
-
Tentang Pengobatan Ala Dayak, berupa cara-cara pengobatan, ramuan-ramuan obat, sebab musabab penyakit dsb.
-